Bidadari-Bidadari Surga yang Disegerakan Part 1

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Salam bersabda: “Selalu wasiatkan kebaikan kepada para wanita. Karena mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan bagian yang paling bengkok dari jalinan tulang rusuk ialah tulang rusuk bagian atas. Jika kalian paksa diri untuk meluruskannya, ia akan patah. Tetapi jika kalian mendiamkannya, ia akan tetap bengkok. Karena itu, wasiatkanlah kebaikan kepada para wanita.” (HR. Al-Bukhari)

Wanita adalah sebuah mahakarya Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dibalik kelembutannya ada kekuatan yang dapat menggerakkan sebuah laju peradaban. Islam dengan segala kemuliaannya telah berhasil meletakkan dengan ideal posisi kaum wanita dalam gempita kehidupan. Dan fakta sejarah pun mengungkapnya dengan elok, bahwa disetiap keberhasilan orang-orang besar selalu ada wanita-wanita kuat dibelakangnya. Tapi, tidak semua wanita berkenan menempati posisi-posisi itu. Dengan hadirnya racun-racun demokrasi, omong kosong HAM atau bualan feminisme, wanita telah kehilangan karakater-karakter dasar kemanusiaannya. Fungsi-fungsi wanita telah terdistorsi dari letak fitrahnya.

Namun, ditengah kerusakan pemahaman yang semakin kuat, ada sebagian wanita yang tetap menjunjung tinggi martabat mereka. Memelihara nilai-nilai kefitrahan mereka sebagai seorang hamba. Pengorbanan dan perjuangan telah menjadikan para wanita-wanita ini bak bidadari-bidadari surga yang Allah segerakan kehadirannya. Inilah wanita-wanita yang membuat resah para bidadari-bidadari  Surga karena kemuliaannya. Menerbitkan cemburu di ufuk hati para bidadari Surga.

Baca selengkapnya »

Daar al Islam Masa Kini (Bagian 1)

Letaknya diperbukitan shofa, Jauh dari seluruh hiruk pikuk dan gempita kejahiliayahan masyarakat Mekah era itu. dan dari kediaman sederhana inilah sebuah peradaban mulia terlahir. Dar Al Arqom nama bangunan itu, milik Abu Abdillah al-Arqam bin Abi al-Arqam salah seorang sahabat mulia, beliau adalah orang ketujuh dalam generasi As Sabiqunal Awalun. Pasca keislamannya Dar Al Arqom berubah nama menjadi Dar al Islam.

Bangunannya begitu sederhana, tapi dari kesederhanaanya berjuta makna telah tercipta. Letaknya begitu jauh dari gempita dan pesta foya, tapi darinya ada kebijaksanaan mengemuka.

Tapi sekarang, saya temukan replika itu semua. Jika Rasulullah dan para sahabat agung punya Dar al Islam maka kita punya STEI SEBI. teramat jauh memang, tapi cita, asa, dan makna yang teringin dicipta tetaplah sama.

Baca selengkapnya »