Membangun Pemuda Rabani yang Syakiriin

Pemuda adalah bagian dari masyarakat yang memilki pengaruh vital bagi perkembangan sebuah masyarakat, baik perkembangan itu dalam bentuk positif atau negatif. Dalam sejarah pun hal ini telah terbukti, bahwa pemuda-lah pemegang panji-panji perubahan.  Menurut As Syahid Imam Hasan Al-Banna perjuangan dan perubahan hanya akan optimal jika dijalankan oleh para pemuda, lebih jauh Hasan Al-Banna menjelaskan bahwa sebuah perjuangan hanya akan berhasil jika didasari oleh keimanan, keikhlasan, semangat dan kemauan yang kuat. Hal ini tidak terdapat kecuali pada diri pemuda.

Sejarah terlanjur percaya bahwa kepada pemudalah sebuah perubahan dapat diperjuangkan. Tapi fakta sejarah pun menunjukkan bahwa tidak semua pemuda dapat melakukan perubahan tersebut. Hanya pemuda-pemuda yang berpikir besar sajalah yang dapat memegang peranan penting sebuah perubahan, yakni pemuda rabani yang selalu berorientasi pada Allah dalam setiap aktivitas dan mengamalkan akhlak-akhlak mulia, teguh terhadap yang diyakininya dan semangat untuk mengamalkan serta mendakwahkannya.


Pengertian Rabani 
Ar-Rabbani berasal dari kata rabb,dengan tambahan alif dan nun di belakangnya sebagai bentuk mubalaghah (tingkat berlebihan) yang berarti pendidik, atau embina. Dalam KBBI kata rabani diartikan sebagai sebuah hal yang berkenaan dengan Tuhan. Sedangkan Ibnu Mandzur (1233-1312) dalam Lisanul ‘Arab mendefinisikan bahwa Ar-Rabbani adalah hamba yang mempunyai pengetahuan tentang Tuhan, yang selalu disebut orang sebagai ulama yang mengajarkan ilmu yang ringan-ringan sebelum ilmu yang sulit-sulit, dan orang seperti itu ilmu agamanya bagus dan imannya kuat. Definisi ini juga yang dijelaskan oleh Imam Al-Qurthubi dalam kitab tafsirnya, al Jami’ li ahkamil Quran, bahwa Ar-Rabbani adalah penisbatan kepada Ar- Rabb, yang berarti seorang ulama ahli agama yang mengamalkan ilmunya dijalan Allah. Selain itu Abu Hamid Al-Ghazali mengatakan arti rabani adalah orang yang dekat dengan Allah.

Baca selengkapnya »

Kisah Sang Malam



Kepekatannya yang muram, hawa dinginnya yang menusuk, sama sekali tak dapat mengalahkan rasa dukanya. Hatinya diselimuti awan kelabu. Bagaimana tidak? Dulu sang malam adalah makhluk istimewa, melalui dirinyalah mutiara dan berlian kehidupan tersingkap dan  doa-doa terijabah.

Tapi kini, taburan mutiara dan kilauan berlian itu berhambur, tersia bersama dengkuran pecinta-pecinta dunia. Kini, dengan hati yang terkecewa dengan sangat, sang malam ingin sampaikan tentang dirinya pada manusia-manusia itu. Pada setiap manusia yang memeluk erat bantal dan gulingnya, bergeliat manja dibalik selimut-selimut hangatnya. Bersembunyi dibalik rapat pintu kamar mereka.

Padahal sang malam telah menyerukan dibalik keheningan dan kepekatannya bahwa dialah pembawa cinta suci Allah dan Rasul-Nya. Pembawa pesan dari Rasululullah Muhammad bahwa Sesungguhnya di surga terdapat sebuah kamar yang sisi luarnya terlihat dari dalam dan sisi dalamnya terlihat dari luar. Yang disediakan untuk mereka yang memberi makan orang-orang yang memerlukannya, menyebarkan salam serta mendirikan sholat pada saat manusia terlelap dalam tidur malam.

Baca selengkapnya »