Ibnu Sina, cendekiawan Islam masyhur yang terkenal dengan kitab asy syifa’ nya itu pernah berkata, bahwa kenabian itu bisa diusahakan. Kenabian adalah hasil dari ilmu dan amal sholeh. Begitu kira-kira pendapat dari Ibnu Sina. Dikemudian hari lantaran pendapat ini Ibnu Sina kemudian divonis sesat oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.
Ternyata bukan hanya Ibnu Sina yang berpendapat bahwa kenabian bisa diupayakan, Ibnu Hibban, Ulama hadits yang sangat ‘alim itu pun memiliki pendapat yang sama. Hingga Imam Adz Dzahabi pernah berkomentar tentangnya, tapi berbeda dengan Ibnu Taimiyah yang langsung memberikan vonis kafir. Adz Dzahabi hanya berkata bahwa Ibnu Hibban adalah seorang ulama yang sangat faqih, tidak mungkin beliau berkata tanpa sesuatu maksud, maka berhusnudzon bagi kita pada seorang ulama adalah lebih baik.
Ada peristiwa menarik lagi yang terjadi pada Imam Yahya bin Mun’im. Suatu hari sang Imam melihat seorang gadis cantik yang sedang berjalan dengan para murid-muridnya. Sang imam kemudian berkata, “Sesungguhnya Allah bershalawat atas gadis cantik itu.” Sang murid terperanjat kaget, “Apa maksud pernyataan anda wahai guru kami.” Sang imam hanya menjawab, “Sesungguhnya Allah bershalawat atas setiap keindahan.”