Syair Imam Syafe'i

Sebuah syair menarik dari salah satu ahli fiqih terbaik yang pernah dimiliki Islam, Imam Syafe'i. berjudul ilaika (Pada Mu), dibawah ini teks lengkapnya setelah diterjemahkan,

Padamu ya Allah
Ku persembahkan kepada Mu Tuhan sekalian makhluk harapanku
Sekalipun aku seorang yang berdosa wahai Yang Maha Pemberi dan Pemurah
Tatkala keras hatiku dan sesak perjalanan hidupku
Kujadikan rayuan daripadaku sebagai jalan mengharap keampunan Mu
Maka bilamana engkau memiliki keampunan menghapuskan dosa yang berterusan ini
Kurniaan Mu dan Keampunan Mu adalah rahmat dan kemuliaan

Baca selengkapnya »

Apakah Benar Engkau Pejuang?

Berikut salah satu nasyid favorit saya, dari Qathrunnada, judulnya seperti yang sudah tertera APAKAH BENAR ENGKAU PEJUANG?, jujur nadanya tidak terlalu enak tapi liriknya mantap, terutama untuk para 'pejuang', selamat merenungkan...   

Engkau ingin berjuang,
Tapi tidak mampu menerima ujian
Engkau ingin berjuang,
Tapi engkau rosak oleh pujian
Engkau ingin berjuang,
Tapi tidak sepenuhnya menerima pimpinan

Engkau ingin berjuang,
Tapi tidak begitu setia kawan
Engkau ingin berjuang,
Tapi tidak sanggup berkorban
Engkau ingin berjuang,
Tapi ingin jadi pemimpin
Engkau ingin berjuang,
Menjadi pengikut agak segan

Baca selengkapnya »

Mengenal Tipologi Pemerintahan ala Ibnu Khaldun

Ibnu khaldun sosiolog sekaligus ekonom termasyhur Islam, dalam kitab monumentalnya, Muqadimah Ibnu Khaldun, yang sejatinya adalah kata pengantar dalam kitabnya yang berjudul Al Ibrar, mengklasifikasikan pemerintahan dalam 3 bentuk tipologi.

1. SiyasahThabi’iyah
Artinya sebuah kekuasaan yang dikendalikan oleh hawa nafsu dan syahwat negatif. Tipologi ini bercirikan para penguasa yang rakus terhadap harta dan korupsi yang dominan. Sayangnya jenis tipologi ini yang sekarang banyak digunakan oleh negera-negara di dunia dewasa ini. Meskipun negera tersebut adalah negera muslim. Akibatnya sekarang kita dapat saksikan sendiri banyaknya negara-negara yang melakukan revolusi dan menjatuhkan korban jiwa yang tidak sedikit.

Baca selengkapnya »

Lost In Jakarta

Selepas kerja (baca: magang) di Bank Muamalat Panglima Polim di daerah Blok M saya berencana ifthor di Masjid AlAzhar dengan seorang teman dekat. Jam telah menunjukkan sekitar pukul 16.00, dengan mengendarai Moji (Motor Jihad) saya tancap gas menuju Masjid Al Azhar. Semula semuanya berjalan lancar sampai kemudian saya salah belok, Al Azhar tepat berada di sisi kiri jalan yang saya lewati, karena  tak tahu jalan balik arah saya lurus saja, harapannya di depan ada tempat untuk balik arah. Tapi saya salah telak, 30 menit berselang saya makin jauh meninggalkan Al Azhar, sampai-sampai saya tidak tahu dimana saya sekarang berada.

Mengarungi jalan-jalan Jakarta untuk saya bener-benar seperti berjalan ditengah hutan dan terkena oyot mimah, berapapun kita jauh berjalan kita akan kembali ke tempat semula. Jika sudah begini saya jadi rindu jalanan cilegon yang lurus dari ujung ke ujung dan pastinya anti nyasar.

Baca selengkapnya »