Yang Unik Di Bulan Ramadhan

Setiap daerah memiliki keunikan masing-masing dalam mengisi Ramadhan. Termasuk daerah saya, Desa Cibeber yang bertempat di Kota Cilegon, Banten. Berikut beberapa keunikannya:

Tarhim
Tarhim adalah semacam pembacaan shalawat, Alquran, dan lain-lain. Berfungsi untuk membangunkan orang sahur, mengumumkan waktu imsak, dan mengingatkan waktu salat subuh. Tarhim jugabanyak di daerah-daerah lain, selain itu tarhim juga kerap dibacakan diluar bulan ramadhan. Hanya saja yang menjadi ciri khas tarhim di desa saya saat ramadhan adalah pembaca tarhim sering memanggil-manggil warga desa secara personal untuk sahur dengan nada yang khas, “Mang Sani katuran sahur” kata pembaca tarhim, besoknya anak-anak kecil menirunya.

Ditengah bacaan tarhim sering pula dinyanyikan sebuah lagu berbahasa khas Banten yang cukup terkenal di desa saya, dan saya yakin semua penghuni desa tahu lagu itu, meskipun sampai sekarang tidak pernah ada yang tahu siapa pencipta dan apa judul lagu tersebut. Dibagian  awal baitnya seperti ini:
Hayo kabeh dulur-dulur
Dadi wong aje takabur
Maring Allah kudu syukur
Inget bakal neng kubur
Home Stay
Home stay adalah nama sebuah komplek rumah singgah bagi para orang asing yag berkunjung di Cilegon, sampai sekarangpun saya belum pernah masuk langsung ke dalam kompleks tersebut. Didepan home stay ada lapangan cukup luas dengan bentuk bulat dengan kedua belah ujung yang menciut, persis seperti mata bentuknya. Nah, dilapangan itu setiap pagi sehabis subuh kita bermain petasan, atau sering pula ‘perang’ petasan dengan anak dari desa lain. Sering pula ada yang berkelahi karena perang ini. Jarak home stay dari rumah saya sekitar 1 jam berjalan kaki, tapi karena kita berangkat berama-ramai, rasa lelah tidak terasa.

Burdahan
Burdahan adalah shalwat yang baca sambil menunggu adzan maghrib. Para pemuda melantunkan shalawat secara serempak dan suara yang lantang menyanyikan shalawat ini, dan saat adzan berkumandang para pembaca burdah ini mendapat makanan yang diberikan olah warga desa.

Taqobalan
Taqobalan adalah pembacaan shalawat setelah tarawih, sampai sekarang saya belum tahu maksud dan arti dari taqobalan, padahal saya orang yang cukup sering ikut taqobalan. Taqobalan dibacakan dengan suara yang lantang dan nada yang extra tinggi, jadi tak heran setelah taqobalan suara saya sering serak akut

Mikran
Setelah taqobalan, jeda sekitar 1 jam para pemuda kembali lagi ke masjid dan membacakan Alquran semalam suntuk. Pembaca Alquran digilir per gang. Aktivitas ini dikenal mikran.

Sate Bebek Cibeber
Dihari lebaran makanan wajib di desa saya adalah sate bebek. Setiap rumah pasti membuat sate ini. Lebaran dianggap tidak syah jika tidak ada makanan yang satu ini.
Masjid Nurul Ikhlas, atau warga Cilegon menyebutnya juga Masjid Agung Cilegon

Jakarta, 9 Ramadhan 1342