Catatan Sunyi: Kumpulan Catatan Sederhana

Catatan Sunyi I
Apakah sebenarnya yang  telah kita lakukan pada sejarah? Menciptakan sejarah ataukah terbawa arus sejarah? Jika kita mengklaim menciptakan sejarah dengan menjadikan diri sebagai poros, maka percayalah bahwa disaat itulah arus deras sejarah telah menyeret kita bersatu dalam kubangan sampah-sampah sejarah. Setiap kita yang memperalat sejarah sebagai momen membesar-besarkan atau bahkan membangga-banggakan diri, disaat itulah sejarah telah melabeli kita dengan tinta merah bertuliskan: KADZABTA… (29101433)

Catatan Sunyi II
Di dunia yang makin apatis, tidak ada yang paling penting selain memperoleh hak-hak diri, dan tidak ada yang paling merepotkan selain memenuhi kewajiban-kewajiban diri atas hak-hak orang lain. (01111433)

Catatan Sunyi III
Paradoks dunia memang unik. Satu sisi menghasilkan cinta beserta turunan-turunan keindahannya. Berjuta syair hadir dari keindahan ini. Tapi satu sisi dunia pun menghasilkan kesedihan beserta turunan-turunan kemalangannya, dan berjuta syair pun hadir dari ironi dan kepiluan ini. Maka, syair atau puisi mana yang akan kita cipta? (01111433)

Catatan Sunyi IV
Tata cerap kita memang tak pernah lebih dari yang dilihat dan didengar. Maka jadilah kita manusia yang paling sibuk dan berkepentingan terhadap berbangga-bangga diri: paling terkenal, paling popular, paling pintar dan perkara ‘paling’ lainnya, hingga akhirnya profanitas menjadi bagian kuat kepribadian kita. (03111434)

Catatan Sunyi V
Gempita kehidupan menciptakan kita sebagai pecinta panggung dan podium. Menjadikan kita pembicara ulung yang ‘tuli’. (16111434)
Catatan Sunyi VI
Cinta kerap menciptakan butir bahagia namun tak jarang pula bulir duka. (16111434)

Catatan Sunyi VII
Jilbab adalah eksistensi, menara masjid adalah eksistensi, azan dengan pengeras suara adalah eksistensi. Seringkali bentuk-bentuk simbol adalah representasi dari sebuah eksistensi yang sama sekali tidak bisa diremehkan. Karena itu tidak relevan lagi semua upaya-upaya dikotomisasi bentuk-bentuk lahir/formal dengan bentuk substansial. Bentuk-bentuk lahiriah bukanah yang utama tapi dia mampu mencipta kesan pertama yang sangat vital. Ini adalah tentang eksistensi, tentang perwujudan yang harus tegas diperlihatkan pada kejahatan yang makin nyaring menyuarakan keberadaannya. (13021434)

Catatan Sunyi VIII
Agama bukan semata tentang kedamaian atau ketenangan individu. Tapi juga agama adalah tentang kedamaian yang berdiri tegak diatas kebenaran. Karena kedamaian tanpa kebenaran adalah semu dan tipuan semata. Dia hanya jalan para iblis membungkam hati manusia. Islam adalah agama kedamaian namun diatas semuanya Islam adalah agama kebenaran. Dan itulah harga mati yang dituntut oleh kehidupan. (13021434)

Catatan Sunyi IX
Seseorang bisa saja berteriak lantang diatas podium dalam sebuah seremonial organisasi. Menggenggam tangannya dan melayangkannya ke langit. Tapi kehidupan bukan semata tentang organisasi. Karena kerap kali organisasi hanyalah bentuk-bentuk sruktural dan bagan-bagan yang penuh kesemuan dan  terbentuk dari kepandaian beretorika yang lebih mirip bualan atau dari bernegoisasi semata yang rupanya umpama tipudaya. Karena mungkin organisasi tidak lebih besar dari nukleulus (anak inti sel) dari sebuah raksasa organisme yang bernama kehidupan. Dan aku ingin lebih dari sekedar itu semua. (13021434)

Catatan Sunyi X
Air liur pengetahun menetes setiap mendengar sejarah. Betapa ingin saya melucuti semua sejarah-sejarah yang ada di dunia satu persatu. Memahami dan menuliskan pelajaran-pelajaran yang ada didalamnya. Mewartakan pada manusia lain bahwa sejarah menyimpan banyak kebijaksanaan-kebijaksanaan kehidupan. (16021434)

Catatan Sunyi XI
Saya merasa sangat terlambat menyadari realitas. Bersama laju waktu, realitas makin membingungkan bahkan dalam beberapa hal menakutkan. Ini tentu sangat jauh berbeda dengan dahulu yang dipahami, yang dibayangkan atau yang diketahui dari buku-buku yang dibaca selama ini. Realitas begitu banyak memiliki persimpangan, dan setiap persimpangan menciptakan konsekuensi-konsekuensinya tersendiri. Dan hal yang paling unik, bersama pengetahuan, pilihan-pilihan persimpangan itu semakin banyak dan bersama pilihan-pilihan yang begitu banyak, kebimbangan makin meraja.  Kita, betapa ingin memilih semua jalan-jalan yang disediakan itu, tapi realitas hanya mengizinkan kita memilih satu saja. Dari hal ini saja realitas adalah musuh besar keinginan manusia. Ataukah manusia yang terlalu rakus, sehingga dengan kewenangan yang dimiliki, realitas coba mendidik melalui pembatasan-pembatasan keinginan itu.
Diantara begitu banyak jalan yang disediakan, jalan manakah yang benar-benar akan kita pilih dan kemudian tempuh agar mencapai garis akhir terbaik? Pertanyaan inilah yang dalam beberapa tahun mengusik hati dan menciptakan percik-percik kekhawatiran.  (29021434)

Catatan Sunyi XII
Setiap pengetahuan menciptakan pertanyaan dan kebingungan-kebingunan berikutnya, inilah konsekuensi tak terelakkan dari  pengetahuan. Proses mencari pengetahuan adalah aktivitas menyusun mozaik berserak yang tak akan berkesudahan.  Itulah sebabnya proses mencari pengetahuan hanya dapat dibatasi kematian. (29021434)

Catatan Sunyi XIII
Pendidikan adalah gerbang pertama dan terpenting dalam melakukan perubahan ke arah yang baik. Kita boleh saja tidak memiliki apapun, tapi kita tidak boleh tidak memiliki pendidikan. Dan pendidikan hanya akan benar-benar bermanfaat ditengah-tengah manusia yang mau menghormatinya dan menghormati pendidiknya. (29021434)

Catatan Sunyi XIV
Dimanapun kita berada, pastikan kita tetap berada dalam posisi yang benar-benar milik kita, baik itu pemikiran maupun tindakan. Jangan biarkan orang-orang berada di sekitar kita, mengkooptasi pemikiran dan tindakan kita. Ini semua bukan kejumudan dan keras kepala. Tapi ini konsitensi ditengah realitas yang makin kompleks. (04031434)

Catatan Sunyi XV
Diri makin terasa terjebak oleh semua keadaan ini. Alloh seakan tidak menghendaki diri untuk menghabiskan waktu dalam kesiaan, bersama gelak tawa, atau beriring bersama kegalauan hati yang remeh dan sangat-sangat tidak penting. Diri sangat bersyukur untuk itu. (04031434)

Catatan Sunyi XVI
Dulu, sebelum kita tahu ternyata realitas sekompleks ini, kita dengan semangat bercita-cita ini, bercita-cita itu. Tapi ternyata realitas punya mekanisme sendiri tentang cita-cita itu. Tak jarang realitas mengkonversi cita-cita menjadi sangat utopis dan kemudian hanya terlewat begitu saja. (25031434)

Catatan Sunyi XVII
Mimpi-mimpi yang beririsan, pada akhirnya kehidupan hanya akan mengizinkan kita memilih satu saja mimpi. Fokus jadi kemutlakan dalam hal ini. (25031434)


Catatan Sunyi XVIII
Bersama berjalan waktu, kesadaran diri makin menguat. Ketika organisasi hanyalah sebuah medan lapang untuk memperbesar-besar atau mengagungkan eksistensi diri. keduanya hanyalah nama lain dari ujub, sisi sebalik dari riya. Kesibukkannya berada dalam upaya paling berpengaruh atau paling didengar. Pada akhirnya hati makin mengeras, makin menjauh dari Alloh. (25021434)

Catatan Sunyi XIX
Distorsi terbesar dalam dunia pendidikan kontemporer adalah ketika pendidikan semata hanya ditujukan untuk mencari kerja atau pemenuhan industri. Pendidikan yang seharusnya menciptakan manusia yang benar-manusia menjadi lingkar setan industri kapitalisme yang berbasis materialisme. mengkonversi etika, kepribadian atau integritas menjadi mesin pencipta uang, uang, dan uang. (25021434)

Catatan Sunyi XX
Eksistensi yang sesungguhnya hadir dari pengabdian dan rasa penghambaan yang tulus kepada Allah. (03041434)

Catatan Sunyi XXI
Kehidupan kita tidak lebih dari sebuah perjalanan menuju sepi. Seperti orang tua yang berjuang membesarkan anak-anaknya dengan segala daya dan upaya. Hingga waktunya tiba, sang anak dewasa dan pergi berpisah meninggalkan orang tua untuk membangun kehidupannya sendiri. Persis seperti itulah kehidupan kita, dengan segala yang kita miliki, kita arungi semua alur kehidupan hingga kematian datang mendekap dan mengurung kita bersama sepi. (10052013)

Catatan Sunyi XXII
Allah memang menciptakan keragaman kehidupan, tapi bukan kelas-kelas. Dari mana kelas-kelas itu tumbuh? mungkin dari inferioritas yang menghadapi superioritas. Maka, dari hal ini penting menjaga stabilitas kepercayaan diri. Terlebih ditengah hiruk pikuk hidup yang makin tersekat-sekat oleh kelas-kelas berbentuk pongah. (10052013)

Catatan Sunyi XXIII
Motivator dan inspirator terbesar adalah hati kita sendiri, pikiran kita sendiri, dan ketaatan kita sendiri kepada-Nya. (17091434)

Catatan Sunyi XXIV
Umumnya semakin mewah suatu barang, maka semakin mahal dan sulit perawatannya juga. Namun demi sebuah gaya hal-hal tersebut kerap kali dikesampingkan. Teknologi sebagai sebuah tools yang seharusnya memudahkan, menunjang mobilisasi, dan menstimulus produktivitas justru menjadi sebaliknya. Gaya, memang sebuah sikap yang membuat manusia tdk lagi berpikir rasional. (17091434)

Catatan Sunyi XXV
Apalah yang bisa saya lakukan menghadapi realitas ini. Hanyalah mengurai gelisah dengan untai kata. (10092013)

Catatan Sunyi XXVI
Satu hari, seorang murid bangun dari tidurnya sambil menangis.
Sang guru yang melihatnya kemudian bertanya, "Apa yang membuat anda menangis, apakah anda bermimpi buruk?" 
Sang murid menjawab, "Aku tidak bermimpi buruk, justru aku bermimpi indah"
"Lalu apa yang membuat anda menangis?"
"Sebab, mimpi indahku tidak bisa terwujud"

Setiap orang kerap diajarkan untuk bermimpi, tapi tidak diajarkan untuk meraihnya. Akibatnya, mimpi hanya akan sekedar menjadi halusinasi, tidak lebih. Inilah realitas, bangunlah. (17102013)