Mozaik Rindu II

Demi Allah, waktu malam terasa begitu panjang bagiku, jika aku teringat saudaraku seagama. Lalu aku berharap segera tiba waktu pagi sehingga aku bisa memeluknya,
karena kerinduanku kepadanya
(Umar Ibnu Khattab radiyallahu'anhu)

Ketenangan ada di sini
Tak jumpa karena kau tak mencari
Kebahgiaan tersirat dihati
Tak rasa kerana kau tak menghayati

CUKUPKAH MENGENANG?...
Persahabatan itu, meluruhkan egois
kemudian menyemai altruis...

risma, riwayat mu kini,
apakah mengenang sudah cukup?
apakah melafaz rindu tlah mewakili?
apakah meraka bertanya tentang anggota yang makin sedikt?
tentang dana yang makin sulit?
tentang kelelahan yang tercipta karena memperjuangkannya?



risma, mungkin...
mungkin,...
mungkin kau tidak lebih dari siklus rutinitas kehidupan,
dijalankan, dilewati, di lupakan.
mungkin kau masih berada di catatanya, tapi di halaman yang tak terlihat
mungkin kau masih ada dihatinya, di bagian hati yang sulit untuk diingat
mungkin,...
mungkin...

risma, kamu harus sadar
mereka telah menemukan dunianya,
dunia cita dan harapan...
dunia ideal yang tlah lama idamkannya,..
dunia yang jauh lebih menarik dari bincang ringan dalam masjid
lebih menarik dari gurat senyum kesulitan
jadi,..
entahlah,..
mungkin kau memang layak dilupakan,
atau mungkin sebatas dikenang
yah sebatas dikenang saja, tak lebih...

Cilegon, 12 Sya'ban 1430 hijriah